Apa dan bagaimana kegunaan Learning Manajemen Sistem (LMS)
LMS
Gambar : dok.google
KANGJO.NET, Tamiang Layang. Berdasarkan https://id.wikipedia.org, pengertian LMS sebagai berikut:
Learning Management System (biasa disingkat LMS) adalah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan, program pembelajaran elektronik (e-learning program), dan isi pelatihan.
Sebuah LMS yang kuat harus bisa melakukan hal berikut:
- menggunakan layanan self-service dan self-guided
- mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat
- mengkonsolidasikan inisiatif pelatihan pada platform berbasis ‘’web scalable’’
- mendukung portabilitas dan standar
- personalisasi isi dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.
LMS merupakan sistem untuk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, perangkat lunaknya untuk mendistribusikan program melalui internet dengan fitur untuk kolaborasi secara daring. Dalam pelatihan korporasi, LMS biasanya digunakan untuk mengotomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Dimensi untuk belajar sistem manajemen meliputi ‘’Students self-service’’ (misalnya, registrasi mandiri yang dipimpin instruktur pelatihan), pelatihan alur kerja (misalnya, pemberitahuan pengguna, persetujuan manajer, daftar tunggu manajemen), penyediaan pembelajaran daring (misalnya, pelatihan berbasis komputer, membaca & memahami), penilaian daring, manajemen pendidikan profesional berkelanjutan (CPE), pembelajaran kolaboratif (misalnya, berbagi aplikasi, diskusi), dan pelatihan manajemen sumber daya (misalnya, instruktur, fasilitas, peralatan).
LMS juga digunakan oleh regulasi industri (misalnya jasa keuangan dan biofarma) untuk pelatihan kepatuhan. Mereka juga digunakan oleh institusi pendidikan untuk meningkatkan dan mendukung program pengajaran di kelas dan menawarkan kursus untuk populasi yang lebih besar yaitu seluruh dunia. Beberapa penyedia LMS termasuk "sistem manajemen kinerja" meliputi penilaian karyawan, manajemen kompetensi, analisis keterampilan, perencanaan suksesi, dan penilaian ‘’multi-rater’’ (misalnya, review 360 derajat). Teknik modern sekarang menggunakan pembelajaran berbasis kompetensi untuk menemukan kesenjangan belajar dan panduan materi seleksi pelatihan.
Macam-Macam LMS
Berdasarkan Sumber dari https://bpptik.kominfo.go.id, ada 12 LMS terbaik.
Berikut ini adalah daftarnya:
1. MOODLE (http://moodle.org) adalah aplikasi web gratis bagi pendidik dan mungkin salah satu LMS gratis yang paling populer di pasaran pada saat ini. Moodle adalah perangkat lunak LMS open source sehingga terus-menerus ditingkatkan dan dikembangkan. Namun, Anda mungkin perlu menyewa pihak ketiga untuk menyesuaikan platform-nya agar sesuai dengan kebutuhan Anda. Gratis bukan berarti Anda tidak perlu mengeluarkan uang, namun Anda patut mencobanya. Mungkin saja fitur yang sudah langsung tersedia cocok dengan kebutuhan Anda.
Karena Moodle adalah pemain besar open source dalam ranah LMS, Moodle didukung oleh komunitas yang besar dan aktif dengan ribuan plugin dan pilihan untuk menyesuaikannya dengan spesifikasi yang tepat bagi Anda. Selain itu, terdapat banyak dokumentasi online tentang Moodle untuk membantu Anda serta banyak kursus langsung pakai yang dapat Anda gunakan daripada membuat konten Anda sendiri. Akan tetapi, semua ada biayanya, dan Moodle sering dikritik karena terlalu rumit dan sulit dipelajari oleh orang awam. Kekurangan lainnya adalah sistem pelaporan yang tidak lengkap dan tidak ada cara mudah untuk mengelola kelompok peserta didik.
2. Blackboard CourseSites (https://www.coursesites.com). Blackboard adalah salah satu nama besar dalam dunia pendidikan online. Banyak universitas besar, organisasi korporat, dan lembaga pemerintah yang menggunakan LMS utama mereka yang disebut “Blackboard Learn”. Namun, mereka telah merilis CourseSites untuk komunitas guru dan akademisi individual. Ini adalah LMS gratis yang bagus, tapi karena terfokus pada melayani instruktur secara individual, ada batasan yang ditetapkan (misalnya batas unggah 500MB dan hanya 5 kursus yang dapat ditambahkan).
CourseSites bukan perangkat lunak open source sehingga terdapat beberapa masalah open source yang tipikal (seperti kurangnya dukungan, persyaratan bahwa Anda harus “jago ngoprek”, dll). CourseSites juga merupakan sistem yang sangat ramah pengguna. Akan tetapi, CourseSites tidak memiliki beberapa fitur berbayar yang ditawarkan oleh Blackboard sehingga mungkin kurang bermanfaat bagi lembaga dan organisasi.
3. Schoology (https://www.schoology.com). Satu lagi pilihan “freemium” dengan banyak fitur yang besar bagi guru dan perusahaan individual. LMS ini memiliki banyak fitur yang menarik dengan tampilan visual yang mengesankan, misalnya sebuah buku penilaian online, lembar kehadiran, dan pencatat penggunaan fitur oleh mahasiswa.
Fungsionalitas dan workflow mobile Schoology sangat bagus, ditambah lagi dengan antarmuka yang modern dan integrasi dengan aplikasi-aplikasi cloud terbaru. Kekurangannya, Schoology tidak memiliki fitur-fitur selengkap Moodle, dan tidak ada fasilitas berkirim pesan pribadi antar siswa.
4. Latitude Learning (http://www.latitudelearning.com) adalah LMS yang kaya akan fitur freemium. Anda dapat menggunakan LMS mereka untuk 100 pengguna. Ini adalah pilihan yang bagus untuk guru individual yang mengajar kelas-kelas. Bila Anda ingin melampaui 100 pengguna, Anda akan dikenakan biaya sekitar $2 – $4 per pengguna aktif. Ad-on LMS yang tersedia (seperti kelas virtual yang harganya $600) juga akan ditambahkan ke dalam biaya LMS bila Anda akan membutuhkannya untuk program online Anda.
Dengan lebih dari tiga juta pengguna, fokus Latitude Learning pada pelatihan perusahaan membedakannya dari LMS lain yang lebih terfokus secara akademis. Namun, Latitude Learning belum memiliki dukungan mobile, dan add-on yang ditawarkannya bisa mahal bila Anda perlu untuk menambah salah satu fungsinya.
5. Academy Of Mine (http://www.academyofmine.com). Meskipun secara teknis tidak gratis, situs ini menawarkan banyak layanan yang tidak ditawarkan oleh LMS gratis. Pertama-tama, banyak LMS gratis yang tidak memungkinkan Anda untuk mengomersilkan kursus Anda. Anda dapat menawarkan kursus Anda, tapi Anda tidak dapat menghasilkan uang darinya. Di sini Anda dapat menjual dan menghasilkan uang dari perangkat lunak kursus online Anda. Kedua, banyak fitur pada LMS gratis yang kurang memuaskan dari sudut pandang rancangannya. Anda dapat melihat live demo situs ini untuk melihat bagaimana platform pembelajarannya. Ketiga, mereka mengklaim bahwa situsnya lebih baik daripada yang gratis karena benar-benar dapat menghasilkan uang bagi para penyedia pelatihan. Situs ini membantu kliennya menghasilkan ribuan dolar lebih banyak dari bulan ke bulan. Bila Anda dikenakan biaya $ 100 tapi bisa menghasilkan $ 3000, Anda tidak benar-benar mengeluarkan biaya. Dan Anda tetap mendapatkan 100% dari penjualan Anda.
Tapi bila Anda benar-benar ingin yang 100% gratis … silakan lihat pilihan-pilihan LMS yang gratis dan atau open source.
6. .LRN (http://www.dotlrn.org). LMS ini (dibaca “dot learn”) pada awalnya dikembangkan di MIT. .LRN digunakan oleh lebih dari setengah juta pengguna di perguruan tinggi, pemerintah, organisasi nirlaba, dan K-12 di seluruh dunia. Situs ini banyak menyediakan alat-alat mengajar yang bagus (forum, penilaian, kalender, evaluasi, survei, silabus, penyimpanan file, dan banyak lagi).
7. eFront (http://www.efrontlearning.net) menawarkan LMS “freemium” (gratis premium) yang inti dari perangkat lunaknya adalah open source, tetapi solusi-solusi yang di-host dikenakan biaya antara $ 85 – $ 1990 per bulan.
Karena eFront adalah open source yang didukung oleh perusahaan nirlaba, forum dukungan cenderung aktif dan masalah teknis biasanya bisa diatasi. Akan tetapi, versi open source gratis eFront tidak memiliki fungsionalitas dan sertifikasi eCommerce, serta integrasi media sosial.
8. Dokeos (http://www.dokeos.com) adalah platform pembelajaran open source. Situs ini memiliki beberapa template kuis yang tinggal pakai dan perangkat untuk menulis kursus. Pada website-nya Anda dapat mengunjungi halaman “video” untuk melihat daftar tutorial yang tersedia dengan platform berbasis PHP. Anda dapat melihat sekilas bagaimana cara kerja back-end admin kursus.
Dengan fitur Dokeos ‘”Oogie Rapid Learning”, sangat mudah untuk mengonversi Powerpoint dan OpenOffice menjadi SCORM, dan lebih mudah mempelajari Dokeos daripada Moodle (dan tampilannya terlihat lebih baik bila estetika adalah prioritas). Dalam Dokeos sulit untuk menyesuaikan tingkat pengguna, dan para pengguna telah melaporkan bahwa response time untuk pertanyaan/masalah pada forum cukup lama sehingga dukungan mungkin menjadi masalah.
9. Sakai (https://sakaiproject.org). Pilihan open source yang lain adalah Sakai, seperti yang dinyatakan di website-nya, “Setiap hari anggota masyarakat berbagi ribuan interaksi – membangun dan meningkatkan aplikasi, meminta bantuan, berkolaborasi dalam proyek, dan menikmati hubungan yang dihasilkan dari pekerjaan ini”.
Sakai mendapat dukungan dari sebuah yayasan pendidikan yang mengawasi pengembangan strategis perangkat lunaknya. Ini berarti sumber daya yang signifikan ($ 6 juta per tahun dibandingkan dengan Moodle $ 12.000 per tahun) dapat digunakan jika timbul masalah besar. Karena Sakai berbasis Java (bukan LAMP), ada yang berpendapat bahwa hal ini menyebabkan total biaya kepemilikan bagi pengguna meningkat. Server dan pengembang Java biasanya lebih mahal daripada PHP. Selain itu, Sakai memiliki segmen pelanggan yang terbatas dan tidak ada komunitas pendukung yang luas, plugin dan add-on sebagaimana halnya Moodle.
10. ATutor(http://atutor.ca/atutor). Alangkah baiknya bila situs LMS memungkinkan Anda untuk melihat demo LMS mereka. ATutor melakukan hal ini dengan baik. Di ATutor Anda dapat mengklik “try the demo” untuk mencoba LMS ini. Terdapat banyak fitur yang bagus dan multifungsi. Selain itu, LMS ini juga open source sehingga terus-menerus ditingkatkan dan dimutakhirkan.
11. ILIAS (http://www.ilias.de). Sebuah LMS open source bersertifikat SCORM (Sharable Content Object Reference Model). ILIAS adalah perangkat serbaguna yang dapat digunakan sebagai pemutar (video) kursus yang fleksibel, sebagai alat untuk menulis kursus, dan juga sebagai platform komunikasi dan kolaborasi.
ILIAS memiliki riwayat yang panjang (lebih dari 13 tahun) dan telah berhasil mempertahankan basis pengguna yang terus tumbuh dan code-base yang koheren. Bila Anda sedang mencari LMS dengan keamanan yang kuat, yang mungkin akan bertahan untuk sementara , mungkin LMS ini yang Anda butuhkan. Namun, antarmuka ILIAS agak menyusahkan, dan beberapa fitur yang dimiliki LMS lain (seperti integrasi mobile) memerlukan instalasi plugin atau add-on lainnya.
12. Udemy (https://www.udemy.com) adalah pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin menjual kursusnya secara online. Karena Udemy menangani pemasaran kursus online Anda, dukungan pelanggan, hosting, dan sebagainya, mereka mengambil 50% dari penjualan kursus Anda. Di Udemy tidak ada biaya bulanan sehingga Anda dapat mengajarkan kursus Anda secara gratis dari situs web mereka.