LEGENDA LIANG SARAGI (Versi 2), Cerita Rakyat dari Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah
Destinasi Wisata Barito Timur
Gambar : Goa Liang saragi
KANGJO.NET, Tamiang Layang. Sebelumnya penulis mohon maaf jika yang penulis ini berbeda dengan cerita rakyat yang sebenarnya terjadi. oleh karena itu, penulis berharap kepada pembaca ada yang berkenan menanggapi, sekaligus meluruskan jika cerita ini tidak sesuai kenyataan, khususnya kepada Penduduk asli Barito Timur yang benar-benar mengetahui akan cerita legenda Liang Saragi. Penulis berprinsip "Dimana kaki berpijak, disitu Langit Dijunjung", karena penulis telah lama tinggal di Barito Timur, maka penulis ingin ikut berpartisipasi mempromosikan tempat penulis tinggal, ingin ikut memajukan Barito Timur lebih maju lagi.
Legenda Laing Saragi versi 2 ini, juga bersumber dari Putra Dayak dari Barito Timur, meskipun demikian penulis berharap tanggapan, saran, masukan demi melurus legenda ini, sebagai salah satu khasanah Budaya berupa cerita rakyat Indonesia yang agung. Selamat membaca!
Setiap tempat yang unik pastinya memiliki daya tarik dan legenda nya sendiri. di Kab. Barito Timur (ex. Barito Selatan) terdapat sebuah Liang yang di jadikan objek wisata unggulan yaitu Liang Saragi. Liang Saragi adalah sebuah goa atau liang dari batu yang membentuk sebuah trowongan – trowongan yang mirip seperti goa tapi tidak masuk ke dalam tanah. Liang ini juga memiliki bentuk dan diameter yang berbeda beda.
Dalam Perjalanan di Tanah Dayak Kali ini akan membahas secara singkat tentang Legenda Asal Usul Liang Saragi yang ada di desa Ampari (hayaping).
“Liang Saragi, Semuanya Karena Cinta” merupakan cerita rakyat tentang kisah cinta yang tragis dan legendaris. Latar tempatnya adalah sebuah perkampungan yang bernama Tudan Tarung.
Kisah bermula ketika Raja Tudan Tarung yang bernama Dambung Datu Tatan sakit keras dan meninggal dunia. Dengan peristiwa ini otomatis tahta kepemimpinan diwarisi oleh anaknya yang bejat moralnya bernama Dambung Gamiluk Langit.
Singkat cerita, Raja Dambung Gamiluk Langit akhirnya mengawinkan putrinya bernama Putri Lingga Wulan Layu dengan Maju Ranang Mea padahal Maju Ranang Mea adalah juga anak kandungnya yang merupakan hasil selingkuhnya dengan Dara Layang Winei.
Proses perkawinan sedarah ini dilakukan oleh Raja Dambung Gamiluk Langit dengan mengorbankan Saragi Nanta kekasih hati putrinya tercinta. Perkawinan paksa dilakukan dengan cara yang sangat licik. Saragi Nanta adalah putra tunggal Wadian Wawei Dara Mauruwe yang selama ini merupakan dukun kerajaan yang sangat terpercaya. Pesta pernikahan kerajaan yang digelar raja Dambung Gamiluk Langit ternyata berbuah petaka. Perkawinan sedarah ini justru mengundang rume atau kiamat lokal yang mengakibatkan kemusnahan Tudan Tarung secara total. Guntur petir menyambar balai pernikahan yang meriah. Hujan deras membasahi seluruh kampung dan penghuninya. Akhirnya kampung beradab itu terkutuk menjadi batu. Bekas-bekas perkampungan inilah yang kemudian dikenal sebagai LIANG SARAGI.
Demikian cerita singkat tentang Legenda Liang Saragi, cerita rakyat ini adalah asli berasal dari Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah. Sebenarnya buku tentang legenda ini sudah dibuat pada tahun 1996 yang di tulis oleh Syamsuddin Rudiannoor yang berjudul “LIANG SARAGI, Semuanya karena Cinta”
SUMBER: https://sangkaicity.blogspot.com/2016/05/legenda-asal-usul-liang-saragi.html