Materi Workshop Pembuatan Perangkat Ajar MIN 1 Barito Timur
Workshop
Gambar : dok.pribadi
KANGJO.NET, Tamiang Layang, Kalimantan Tengah.Workshop Pembuatan Rencana Pembelajaran pada MIN Matabu Kab. Barito Timur yang dilaksanakan pada hari Sabtu Tanggal 4 November 2023 bertempat di MIN Matabu Kabupaten Barito Timur di Desa Matabu Tamiang Layang, diikuti oleh Guru dan Tenaga Kependidikan. Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bapak H. Ahmadi, S.Ag Kepala Kemenag Kabupaten Barito Timur, dengan menghadirkan Narasumber H. Fatchurrozi, S.Ag Kepala seksi Pendidikan Islam (Kasi Pendis) dan Jumakir, S.Pd., MM Ketua Asosiasi Pengawas Sekolah Indonesia (APSI) Kabupaten Barito Timur.
Materi workshop pembuatan rencana pembelajaran juga disampaikan hal-hal sebagai berikut:
Implementasi Kurikulum Merdeka, diberlakukan mulai tahun ajaran 2023/2024. Setiap satuan pendidikan dipersilahkan memilih dari 3 opsi, yaitu:
Opsi 1 Mandiri Belajar
- Kurikulum 2013,
- menerapkan nuansa Kurikulum merdeka dalam PBM dan
- Asesmen Literasi dan Numerasi
Opsi 2 Mandiri Berubah
- Kurikulum Merdeka untuk kelas 1, 4, 7, 10 tersedia di PMM
- Kurikulum 2013 untuk kelas 2, 3, 5, 6, 8 dan 9, 11, 12
- Perangkat ajar, modul ajar dll tersedia di PMM
- Asesmen Literasi dan Numerasi
Opsi 3 Mandiri Berbagi
- Kurikulum Merdeka untuk kelas 1, 4, 7, 10,
- bikin sendiri Kurikulum 2013 untuk kelas 2, 3, 5, 6, 8 dan 9, 11, 12,
- bikin sendiri Perangkat ajar, modul ajar, bikin sendiri
- Asesmen Literasi dan Numerasi
- Berbagi ke sekolah imbas.
Materi Penguatan Literasi dan Numerasi sebagai berikut: ada 6 Literasi Dasar tersebut yaitu: Literasi Baca Tulis, Literasi Numerasi, Literasi Sains, Literasi Digital, Literasi Finansial, dan Literasi Budaya dan Kewargaan
- Literasi baca-tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial.
- Literasi numerasi adalah kecakapan untuk menggunakan berbagai angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
- Literasi sains dapat diartikan sebagai pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains
- Literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya.
- Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, dan keterampialam konteks finansial.
- Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sedangkan literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Konteks Teks Literasi Membaca
Konteks yang luas sangatlah berperan penting sehingga peserta didik dapat memahami, mengenali, dan menggunakan informasi untuk memperkaya pengetahuannya,
baik sebagai individu maupun bagian dari masyarakat (sosial) yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Peserta didik diharapkan mampu merefleksi beragam informasi yang ada di kehidupannya.
Dengan demikian, bacaan-bacaan yang digunakan dalam penyusunan soal AKM harus mampu mengembangkan
potensi individual dan sosial peserta didik dan sekaligus bermanfaat dalam pemecahan permasalahan kehidupan dirinya, masyarakat, maupun global.
Untuk mencapai hal tersebut diperlukan pemahaman informasi yang dekat dengan peserta didik terkait dengan segala aspek kehidupan baik mengenai kearifan lokal, nasional, budaya, sains, teknologi, dan global.
Oleh karena itu, bahan bacaan literasi AKM dapat mencakup tiga konteks, yaitu (a) konteks personal, (b) konteks sosial-budaya, dan (c) konteks saintifik.
1. Konteks Personal
Bahan teks atau bacaan dengan konteks personal adalah teks atau bacaan yang berisi peristiwa, latar, aksi, karakter, atmosfer/suasana, perasaan, ide maupun wawasan yang bersifat personal (individual).
Isi bacaan pada konteks personal dapat berupa hobi, cita-cita, peristiwa atau pengalaman pribadinya,
memilih/menentukan gaya hidup, pekerjaan/profesi, dan lain-lain yang bersifat personal (individual).
Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan literasi membaca dalam membentuk karakter dengan menggali kemampuan berpikir kritis dan kreatif dalam kehidupan pribadinya.
2. Konteks Sosial-Budaya
Bacaan dengan konteks sosial-budaya yaitu bacaan yang mencerminkan pandangan masyarakat terkait kondisi sosial-budaya.
Contohnya, mengenai informasi kondisi kultural suatu masyarakat atau suatu bangsa.
Melalui teks-teks yang memuat informasi yang mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya, individu diharapkan mampu mengenali dan memahami kondisi dan gejala-gejala sosial-budaya di dalam maupun di luar lingkungan masyarakatnya yang global.
Isi bacaan pada konteks sosial-budaya dapat berupa transportasi publik, permainan tradisional, perekonomian, kebijakan publik, makanan khas, tarian, ataupun kebiasaan masyarakat, dan lain-lain yang meliputi sosial maupun budaya.
Dengan konteks ini diharapkan peserta didik memiliki kemampuan literasi membaca untuk mengatasi berbagai persoalan sosial, budaya, dan akademik yang dihadapinya.
3. Konteks Saintifik
Bahan teks atau bacaan dengan konteks saintifik yaitu teks atau bacaan yang dapat meningkatkan kemampuan untuk memahami pengetahuan kecakapan ilmiah dengan mengidentifikasi pertanyaan,
memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi
membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains (OECD, 2016).
Isi bacaan pada konteks saintifik ini dapat berupa ilmu ruang angkasa, ilmu medis/obat-obatan, kandungan gizi,
ilmu fisika, cuaca/iklim, gejala alam, ilmu biologi, dan lain-lain yang terkait dengan ilmiah dan teknologi.
Pada konteks ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan literasi membaca dalam memahami pengetahuan yang berkaitan dengan masalah sains,
kemudian kemampuan menggunakan pemikiran sains tersebut sehingga dapat merefleksikan beragam informasi penting yang diperolehnya untuk berpartisipasi dalam lingkungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ditinjau dari teksnya Literasi dibedakan menjadi 2 yaitu teks informasi dan teks sastra.
1. Teks Informasi
Teks informasi adalah teks nonfiksi yang memberikan informasi tentang subjek tertentu. Contoh teks informasi antara lain laporan non-kronologis, biografi, dan esai.
2. Teks Sastra
teks sastra merupakan jenis karya yang bersifat imajinatif dan biasanya membahas tentang kehidupan manusia dipadukan dengan imajinasi dari pengarang.
Jenis Teks Sastra
Terdapat beberapa jenis teks atau karya sastra yang dapat ditemui dan memiliki jenisnya masing-masing. Beberapa jenis teks sastra seperti dikutip dari sumber-sumber yang telah disebutkan di atas, antara lain:
Teks Puisi
Teks puisi adalah teks sastra yang terikat dengan aturan tertentu, seperti irama, rima, baris, dan bait. Puisi menjadi teks sastra dengan memiliki sifat bahasa monolog. Puisi lama dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti mantra, gurindam, pantun, syair, seloka, karmina, dan talibun. Sedangkan puisi modern, seperti balada, himne, ode, epigram, romansa, elegi, dan satire.
Teks Prosa
Teks prosa disebut juga sebagai teks naratif. Penulisan teks ini bersifat bebas dan tidak terikat dengan berbagai aturan. Prosa dibagi juga menjadi prosa lama dan prosa baru. Jenis dari prosa lama antara lain hikayat, sejarah, kisah, dan dongeng. Sedangkan prosa baru antara lain roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, resensi, dan esai.
Teks Drama
Teks drama merupakan teks yang menggambarkan karakter dan kehidupan manusia melalui akting yang dipentaskan. Teks ini memiliki bentuk dialog antar tokoh yang dipentaskan melalui drama pementasan dengan penonton.
LITEREASI NUMERASI DALAM PEMBELAJARAN
Literasi Numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a) menggunakan berbagai macam angka dan simbol-simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari dan (b) menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) lalu menggunakan interprestasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan mengambil keputusan.
Langkah-langkah Literasi Numerasi dalam Pembelajaran
1. Penugasan Peserta Didik untuk membaca dan memahami materi pelajaran tertentu berupa narasi, grafik, diagram atau tabel
2. Peserta didik mencatat yang dianggap penting dalam materi tersebut.
3. Peserta didik diminta belajar dalam kelompok kecil
4. Peserta didik diminta membuat kesimpulan berdasarkan pemehaman mereka.
5.Guru memberikan feedback yang positif dalam membangun kemampuan peserta didik untuk menganlisis dan mengekspresikan ide dan gagasan narasi, grafik, diagram atau tabel.
Adapun materi secara lengkap dapat melalui link berikut:
- Aplikasi Tes Gaya Belajar, silahkan KLIK DISINI!
- Materi Workshop, silahkan DOWNLOAD DISINI!