Memotong hewan qurban, sebagai dam jamaah haji Kalimantan Tengah 2018
Dunia Islam
Gambar : kambing
KANGJO.NET, Makkah. Disela-sela kegiatan melaksanakan shalat 5 waktu di Makkah, Jamaah haji ada layanan Tour atau jalan-jalan di tempat bersejarah. Kunjungan pertama adalah pergi ke tempat pemotongan hewan (TPH). Jamaah haji akan menyaksikan pemotongan hewan qurban sebagai denda (dam) karena jamaah haji Indonesia umumnya melaksanakan Haji Tamatu‘ (melaksanakan umrah pada musim haji sebelum melaksanakan haji). Dendanya adalah satu ekor kambing. Biayanya diambil dari living cost 500 riyal yang telah dibagikan di embarkasi.
Kebetulan jamaah Kalimantan Tengah khususnya dari Kabupaten Barito Timur, telah bersepakat membayar 500 riyal untuk membayar Dam dan 3 kali umroh sekaligus Tour, yang dikelola oleh Ustadz Mukhlis selaku Mutowif di Arab Saudi. Harga ini terbilang sangat murah karena biasanya 500 riyal itu hanya cukup untuk bayar dam saja.
Sebenarnya membeli dan menyaksikan sendiri pemotongan hewan dam bukan keharusan. Ada cara yang lebih praktis. Pemerintah Saudi sudah menunjuk Bank Al-Rajhi sebagai perwakilan. Jamaah haji tinggal mentranfer uang pembelian kambing ke bank al Rajhi dan pemotongan hewan dam dilakukan oleh Pemerintah Saudi. Namun KBIH kami memilih untuk membeli dan menyaksikan sendiri pemotongan hewan dam. Di dalam buku manasik haji dan umrah dari Kemenag disebutkan bahwa bagi haji Tamatu’ hewan dam boleh disembelih setelah selesai melaksanakan umrah.
Kambing-kambing dam yang akan disembelih telah dibeli oleh perwakilan KBIH di Mekkah, jamaah tinggal menyaksikan pemotongan saja. Walah, baru saja sampai di pasar kambing ini tercium bau yang khas. Wuihhhh…baunya sangat menyengat, wajib pakai masker. Masuklah kami ke TPH. Kambing-kambing yang akan disembelih terlihat berbaris. Mereka terlihat begitu tenang seakan ikhlas dan pasrah untuk dijadikan hewan qurban. Kelak daging hewan qurban tsb dibagikan ke fakir miskin baik di Arab Saudi maupun ke negara lain sebagai daging beku.
Tukang jagal yang orang Arab itu melakukan penyembelihan begitu cepat. Setiap nama jamaah haji sebutkan namanya, lalu tidak sampai dua detik untuk menyembelih seekor kambing. Kalau di negara kita untuk menyembelih kambing saat hari raya Idul Adha maka si kambing harus diikat kakinya terlebih dahulu, digulingkan, baru disembelih. Nah, di sini keempat kakinya cukup dipegang, lalu diletakkan di lantai dan cresss…pisau yang sangat tajam begitu cepat menyembelih lehernya.
Petugas yang membaca nama-nama jamaah yang membayar dam adalah ketua rombongan, jamaah dari Kabupaten Barito Timur terdiri dari 14 Regu karena setiap Rombongan terdiri dari 4 regu maka jamaah dari Kabupaten Barito Timur terdapat 3 rombongan dan sisanya 2 regu ikut rombongan H. Jhay (yang sedang menjabat sebagai anggota Dewan).
Ketua rombongan 3 H. Mahrani, menyebutkan nama-nama jamaah yang menjadi kelompoknya yang terdiri dari 4 regu atau sebanyak 45 jamaah.
Karena jamaah dari Kabupaten Barito Timur melaksanakan mebayar dam tidak bersamaan dengan rombongan H. Jhay maka ketua regu 13 dan 14, bertugas membacakan nama-nama jamaah yang membayar dam. “Rusinah binti H. Usin, Bismillah Allahu Akbar” ucap ketua regu 14, serentak diikuti oleh tukang jagal menyembelih 1 ekor kambing. Begitu seterusnya sampai semua anggota regu 14 jamaah, sebanyak 12 orang selesai dibacakan. (KANGJO.NET)