Pembelajaran Paradigma Baru
Paradigma Baru
Gambar : dok.google
Pembelajaran Paradigma Baru
KANGJO.NET, Kelua. Berdasarkan Informasi yang terdapat di Aplikasi Merdeka Mengajar, bahwa Pemeblajaran Paradigma Baru meliputi 3 aspek, yaitu:
1.Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan
2.Kerangka Kurikulum
3.Struktur Kurikulum Merdeka
Pengajaran Sesuai dengan Tingkat Kemampuan
Pengajaran sesuai dengan tingkat kemampuan adalah pendekatan belajar yang berpusat pada peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan mereka, bukan pada pada tingkatan kelas.
Apa tujuan pengajaran ini?
- Sebagai bentuk implementasi filosofi ajar Ki Hajar Dewantara yang berpusat pada peserta didik
- Peserta didik lebih kuat kemampuan numerasi dan literasinya
- Pengetahuan pada tiap mata pelajaran peserta didik juga lebih kuat
Bagaimana pengelompokan peserta didik?
Peserta didik dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan.
Apa itu fase perkembangan?
Fase atau tingkatan perkembangan adalah capaian pembelajaran yang harus dicapai peserta didik. Setiap proses pembelajaran tersebut disesuaikan dengan karakteristik, potensi, serta kebutuhan peserta didiknya.
Sekolah Reguler
- Fase A: SD Kelas 1-2
- Fase B: SD Kelas 3-4
- Fase C: SD Kelas 5-6
- Fase D: SMP Kelas 7-9
- Fase E: SMA Kelas 10
- Fase F: SMA Kelas 11-12
Sekolah Luar Biasa
Untuk SLB, capaian pembelajaran memakai acuan usia mental yang ditetapkan melalui asesmen.
- Fase A: usia mental = 7 tahun
- Fase B: usia mental +/- 8 tahun
- Fase C: usia mental +/- 8 tahun
- Fase D: usia mental +/- 9 tahun
- Fase E: usia mental +/- 10 tahun
- Fase F: usia mental +/- 10 tahun
Sinkronisasi Jenjang, Usia Mental, & Usia Kronologis
Fase A
- Jenjang / Kelas: SD (1-2)
- Usia Kronologis: kurang dari 6-8 tahun
- Usia Mental: kurang dari 7 tahun
Fase B
- Jenjang / Kelas: SD (3-4)
- Usia Kronologis: 9-10 tahun
- Usia Mental: +- 8 tahun
Fase C
- Jenjang / Kelas: SD (5-6)
- Usia Kronologis: 11-12 tahun
- Usia Mental: +- 8 tahun
Fase D
- Jenjang / Kelas: SMP (7-9)
- Usia Kronologis: 13-15 tahun
- Usia Mental: +- 9 tahun
Fase E
- Jenjang / Kelas: SMA (10)
- Usia Kronologis: 16-17 tahun
- Usia Mental: +- 10 tahun
Fase F
- Jenjang / Kelas: SMA (11-12)
- Usia Kronologis: 17-23 tahun
- Usia Mental: +- 10 tahun
Bagaimana menentukan kemajuan hasil belajar di metode ini?
Kemajuan hasil belajar peserta didik Anda dilakukan melalui evaluasi pembelajaran atau asesmen. Peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran akan mendapatkan pendampingan dari Anda agar tercapai capaian pembelajarannya.
Bagaimana tahapan metode pengajaran ini?
Asesmen Diagnostik
Peserta didik Anda akan melakukan asesmen awal untuk mengenali potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan, tahap pencapaian pembelajaran, dan hal mendasar lainnya.
Perencanaan
- Pada tahap ini, Anda akan menyusun proses pembelajaran sesuai dengan hasil asesmen diagnostik.
- Selain itu, Anda akan melakukan pengelompokkan peserta didik berdasarkan tingkat kemampuan yang sama.
Pembelajaran
- Selama proses pembelajaran, Anda akan mengadakan asesmen formatif secara berkala.
- Sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran, di akhir proses pembelajaran, Anda akan melakukan asesmen sumatif. Asesmen ini juga akan memudahkan Anda untuk merancang projek berikutnya bagi peserta didik.
Prinsip Dasar
Pengorganisasian Pelaksanaan Pembelajaran
Untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, perlu adanya pembaharuan dalam pengorganisasian pembelajaran. Salah satu caranya adalah dengan mengatur pembagian kewenangan antara pemerintah pusat dan satuan pendidikan.
Kewenangan Pemerintah Pusat
- Struktur kurikulum
- Profil Pelajar Pancasila
- Capaian pembelajaran
- Prinsip pembelajaran dan asesmen
Kewenangan Satuan Pendidikan
- Visi, misi, dan tujuan sekolah
- Profil pelajar di satuan pendidikan
- Kebijakan lokal terkait kurikulum
- Proses pembelajaran dan asesmen
- Pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan
- Pengembangan perangkat ajar
Struktur Kurikulum Merdeka
Pembaharuan pembelajaran bertujuan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran yang sudah dimulai pada kurikulum-kurikulum sebelumnya.
Karena itu, pembelajaran paradigma baru pun disertai dengan penyesuaian kurikulum ke Kurikulum Merdeka. Struktur kurikulum ini didasari tiga hal yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel dan karakter Pancasila.
Selain itu, struktur kurikulum berbasis konteks satuan pendidikan pun kembali dikuatkan.
Beberapa prinsip dalam pengembangan struktur Kurikulum Merdeka:
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan tapi satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai visi misi dan juga sumber daya yang tersedia.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan pendidik untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan yang terjadi adalah seminimal mungkin dengan beberapa aspek yang berubah secara signifikan dari kurikulum sebelumnya. Tapi, tujuan, arah perubahan, dan rancangannya jelas dan mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan bahan ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.
Struktur Per Jenjang
Pembelajaran diatur berdasarkan jenjang, seperti yang sudah diterapkan pada Sekolah Penggerak dan SMK Pusat Keunggulan.
Materi Lengkap IKM dapat didownload DISINI!
Komentar dari Facebook
Ada 6 Komentar untuk Berita Ini
-
Kimberley 20 Feb 2023, 17:00:06 WIB
Dear kangjo.net admin, You always provide great examples and real-world applications.