PTK, Peningkatan Hasil Belajar Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN Nagaleah
Penelitian Tindakan Kelas

By JUMAKIR, S Pd., MM 11 Agu 2021, 06:01:09 WIB contoh PTK
PTK, Peningkatan Hasil Belajar  Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN Nagaleah

Gambar : Kumpulan PTK


 

Peningkatan Hasil Belajar Materi Pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN Nagaleah

 

ABSTRAK

 

Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN Nagaleah”.

            Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar  Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Menggunakan Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN Nagaleah.

            Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.

            Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Strategi KWL dapat Meningkatkan Hasil Belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Siswa Kelas VI SDN Nagaleah..

Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang sama dapat menerapkan Strategi KWL untuk meningkatkan Hasil Belajar. (2) Agar mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih membuat Strategi KWL yang lebih menarik dan berIariasi.

Kata kunci: Hasil Belajar, Strategi KWL

BAB I PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti untuk memberi kepastian hukum betapa persoalan budi pekerti merupakan sesuatu yang harus dipikirkan dan ditumbuh kembangkan segera dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Istilah budi pekerti menurut Ki Hadjar Dewantara sering disebut adab atau akhlak (Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI 2016).

Pendidikan Agama Islam adalah komponen penting yang tidak dapat dipisahkan dari pembentukan budi pekerti (akhlak), dalam pembelajarannya banyak terdapat keteladanan-keteladanan bagaimana budi pekerti orang-orang terdahulu, salah satunya Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Allah SWT berfirman yang artinya sebagai berikut:

"sesungguhnya Rasulullah itu bagi kamu adalah contoh ikutan yang baik untuk mereka yang mengharapkan Allah, mengharapkan ( ganjaran ) hari akhirat dan mereka yang kerap mengingati Allah." (Q.S.  Al Ahzab, ayat 21).

Dalam kenyataan masih banyak terdapat rendahnya minat siswa pada mata pelajaran PAI, apalagi jika materi tersebut merupakan materi yang menyangkut keteladanan untuk berbudi pekerti yang luhur, ditambah apabila guru tidak mampu membuat kreasi berbagai metode dan media pembelajaran, hal inilah yang dialami pada siswa kelas VI SDN Nagaleah.

Sesuai dengan zamannya, guru yang bermutu harus mempunyai kemampuan profesional. Dalam hal ini Proyek Pengembangan Pendidikan Guru (1979) merumuskan tiga kemapuan penting yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional yaitu (1) kompetensi profesional, (2) kompetensi personal, dan (3) kompetensi sosial (Arikunto, 2014:238-239).

Guru merupakan kunci dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mereka berada di titik sentral dari setiap usaha reformasi pendidikan yang diarahkan pada perubahan-perubahan kualitatif. Berbagai usaha dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan tidak akan menunjukkan hasil yang berarti apabila tetap mengesampingkan guru. Guru dengan keterlibatannya dalam pembaharuan kurikulum, pengembangan metode dan media pembelajaran, penyediaan sarana dan prasarana akan mengubah wajah pendidikan itu sendiri.

Setiap anak didik mempunyai motivasi belajar yang berlainan.

Oleh karena itu, setiap guru dituntut untuk memahami hal ini agar pengajaran yang dilakukan tidak asal-asalan. Guru yag mengabaikan perbedaan motivasi dalam diri anak setiap anak didik cenderung mengalami kegagalan dalam melaksankan tugasnya mengajar di kelas (Syaiful Bahri D dan Aswan Zain, 2006:142).

Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas VI SDN Nagaleah, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab siswa rendah di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu dibawah 75.

Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :

  1. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep Pendidikan Sejarah masih rendah,
  2. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan membosankan,
  3. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Pendidikan Sejarah hanya sebagai hafalan saja.

Dengan belajar secara menghapal membuat  konsep–konsep Sejarah yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran. Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab adalah Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung meningkat.

Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) merupakan suatu metode mengajar dengan membagikan lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari soal yang ada.

Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting melakukan penelitian  terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab siswa dilakukan penelitian Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab melalui Strategi KWL Siswa Kelas VI SDN Nagaleah“.

    1. Perumusan Masalah

Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permsalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Strategi KWL dapat meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab siswa Kelas VI SDN Nagaleah?”

    1. Tujuan Penelitian

Meningkatkan  hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) siswa Kelas VI SDN Nagaleah.

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

  1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu untuk meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab, memberikan alternative pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi siswa, serta meningkatkan mutu pembelajaran Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.
  2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab sehingga pelajaran Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab menjadi lebih sederhana.
  3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

 

BAB II KAJIAN PUSTAKA

    1. Kajian Teori
      1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar yaitu :

  1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

  1. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

  1. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:

  1. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, 

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

  1. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana,  melalui proses belajar mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.

  1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi  rendah dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
  2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.
  3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.
  4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
  5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri terutama dalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh  karena itu,  guru  diharapkan  dapat mencapai hasil belajar,  

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai 

dengan ciri-ciri  tersebut di atas.

 

      1. Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)
  1. Deskripsi Strategi KWL.

Menurut Ogle (2006) KWL Strategy merupakan strategi instruksional, reading yang digunakan untuk membimbing siswa membaca sebuah teks bacaan. Siswa mulai dengan Brainstrorming. Siswa diminta mengungkapkan

apa saja yang mereka ketahui mengenai sebualh topik. Informasi tersebut direkam dalam bentuk catatan kecil dalam kolom K pada tabel KWL. Siswa kemudian membuat sejumlah pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui tentang topik yang disajikan dalam teks bacaan. Pertanyaan-­pertanyaan tersebut di tuliskan dalam kolom W pada tabel. Selama atau setelah reading, siswa menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom W. Informasi baru yang siswa pelajari dituliskan dalam kolom L pada tabel KWL. Fisk and Hurst (2003: 211), KIVL Strategy, for comprehending the reading, works so well, because it integrates all of modes of communication. When using this strategy, students will be reading, writing, livening, and ,speaking about the text. Menurut Michael Susan dalam jurnalnya (2008) Strategi KWL dapat digunakan pada tiap tingkatan kelas. Strategi tersebut bekerja dengan baik dengan tiap jenis teks. Dia juga menemukan bahwa strategi ini paling baik diterapkan pada wacana eksposisi. Berdasarkan teori yang ada, peneliti ingin membantu siswa memahami apa yang dibaca, guru akan mengajar siswa dengan strategi pengajaran reading comprehension yang disebut KWL. K merupakan kependekan dari Know, W merupakan kependekan dari Want to know, dan L merupakan kependekan dari Learned.

  1. Keuntungan penggunaan Strategi

Strategi KWL menguntungkan dalam banyak hal Ogle (2006). menyatakan bahwa strategi ini dapat digunakan untuk brainstorming di awal pelajaran untuk menemukan apa yang telala diketahui siswa Strategi KWL dapat membantu siswa memonitor pemahaman mereka terhap bacaan. KWL juga dimaksudkan sebagai latihan, untuk suatu kelompok belajar maupun sebuah kelas, yang dapat membimbing siswa membaca dan memahami sebuah teks bacaan. Strategi ini dapat digunakan siswa untuk bekerja sendiri, tetapi diskusi akan lebih membantu memahami teks bacaan lebih baik. Strategi KWL menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan gagasan mereka di luar teks yang mereka baca.

  1. Kelebihan dan Kekurangan Strategi KWL.
  1. Kelebihan Strategi KWL

Strategi KWL merupakan sarana yang dapat digunakan untuk meningkatkan reading comprehension siswa. Hal ini terjadi setelah siswa mengerti bagaimana menggunakan strategi tersebut dengan benar untuk memahami bacaan. Dalam proses memahami penggunaan KWL, siswa memerlukan bimbingan dan pemaparan yang jelas. Setelah itu siswa dapat mengisi kolom yang digunakan dalam Strategi KWL selangkah demi selangkah. Pertama-tama mereka menulis informasi yang berhubungan dengan topik yang disajikan guru atau peneliti di kolom K. Kemudaan siswa dapat membuat pertanyaan dengan tujuan untuk mengetahui lebih dalam tentang topik yang disajikan di dalam kolom W. Selanjutnva siswa dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada kolom siswa tidak menemukan jawaban di bacaan, siswa-mencarinya dari sumber lain. Jawaban-jawaban tersebut diletakkan padat kolom L.

Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan strategi KWL ini, siswa lebih bersemangat dalam mengikuti kegiatan reading. Mereka lebih perhatian saat diperkenalkan dengan strategi KWL peneliti. Strategi ini membangkitkan semangat siswa untuk mempelajari bacaan.

  1. Kelemahan Strategi KWL

Strategi Kin merupakan hal baru balk bagi siswa m aupun guru. Siswa memerlukan lebih banyak latiban untuk dapat menggunakan strategi

tersebut dengan tepat.

  1. Pelaksanaan Strategi KWL di dalam kolas.

Ada 3 langkah dalam pengajaran reading, yaitu: pre-reading activity, while-reading activity, dan post-reading activity. Berikut peranan dari Strategi KWL pada tiap langkah:

  1. Pre-Reading Activity

Menurut Boyton (Quistia.com), cara penerapan strategi KWL adalah sebagai berikut:

  • Memilih teks bacaan.
  • Membuat tabel KWL.
  • Mengajak siswa melakukan brainstorming tentang kosakata, istilah, atau frase yang dapat dihubungkan dengan topik bacaan.
  • Menanyakan kepada siswa apa yang mereka ketahui tentang topik bacan.
  • Meminta siswa menuliskan apa yang mereka ketahui tentang topik bacaan di dalam kolom K.

Berdasarkan gagasan yang dikemukakan Boyton, peneliti akan melaksanakan penelitian ini sebagai berikut:

Peneliti akan memilih teks bacaan yang akan digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar. Lalu peneliti akan membuat tabel KWL di papan tulis atau di selembar kertas. Peneliti akan meminta siswa menyalinnya untuk menulis informasi yang didapatkan dari teks bacaan. Berikut contoh tabel KWL:

Tabel. KWL Chart

K

W

L

 

 

 

 

Peneliti meminta siswa mengungkapkan kosakata, istilah, atau frase yang mereka anggap berhubungan dengan topik bacaan lalu menuliskannya dalam kolom K pada tabel KWL yang ada pada mereka. Kegiatan ini dilaksanakan sampai para siswa kehabisan gagasan.

Peneliti melibatkan siswa dalam diskusi tentang apa yang mereka tulis dalam kolom K. Untuk menstimulasi pengungkapan gagasan dari siswa, guru memberikan dorongan seperi, “Tell me what you know about...,”. Hal ini dilakukan juga untuk, memberikan siswa semangat untuk menjelaskan hubungan antra topik dan gagasan siswa.

  1. While-Rending Activity.

Peneliti meminta siswa membuat serangkaian pertanyaan tentang apa yang ingin mereka ketahui banyak tentang topik bacaan berdasarkan yang telah mereka tulis di dalam kolom K. Pertama-tama siswa menulis kalimat di atas selembar kertas. Kemudian, siswa mengubah kalimat tersebut meniadi pertanyaan sebelum menuliskannya. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membantu siswa memfokuskan perhatian mereka selama pembacaan teks bacaan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dituliskan pada kolom W.

  1. Post-Reading Activity

Pada tahapan ini, siswa menjawab pertanyaan di kolom W selama atau setelah pembacaan teks bacaan lalu menuliskannya di kolom L. Setelah itu, peneliti mendiskusikan informasi yang tercatat pada kolom L dan memotivasi siswa mencari pertanyaan di dalam kolom W yang tidak terjawab atau jawabannya tidak ditemukan di dalam teks bacaan. Siswa harus mencari sumber lain untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan yang tidak terjawab.

                                            

      1. Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab

Selama berdakwah di Mekah, Rasulullah SAW sering mengalami rintangan dan hambatan. Orang-orang Mekah yang tidak menyukai ajaran baru yang dibawa oleh Rasulullah selalu berusaha mengha­langi dakwah beliau dengan berbagai cara. Cara yang biasa mereka lakukan, di antaranya dengan mengejeknya, menyakitinya, sampai berencana untuk membunuhnya. Orang yang dikenal sangat mem­benci Rasulullah adalah kedua pamannya sendiri, yaitu Abu Lahab dan Abu Jahal.

Rintangan dan hambatan dalam menegakkan ajaran Islam tidak pernah berhenti bahkan sampai setelah Rasulullah SAW meninggal dunia. Misalnya, pada masa pemerintahan khalifah Abu Bakar r.a., muncul orang-orang yang mengaku sebagai nabi, di antaranya Musailamah AI-Kazab.

Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab merupakan contoh orang-orang yang berusaha merintangi perkembangan ajaran Islam. Mereka memiliki perilaku buruk yang tidak patut untuk dicontoh.

Mengetahui kisah-kisah mereka dinilai penting, agar kamu dapat mengambil hikmah dan menghindari perilaku buruk yang mereka lakukan. Yuk, ikuti pembahasan berikut ini dengan baik!

Ilustrasi di atas menggambarkan Abu Jahal yang mengintip umat

Islam yang sedang melaksanakan salat

  1. Kisah Abu Lahab

     Nama asli Abu Lahab adalah Abdul Uzza bin Abdul Mutalib. Dia adalah paman Rasulullah SAW. Dia disebut Abu Lahab karena wajahnya yang mengkilap.

 

Ihtam

Allah menceritakan balasan yang akan diterima Abu Lahab dan Istrinya dalam Al-Qur’an Surah Al-Lahab.

 

Pada suatu hari, Rasulullah SAW mendatangi suatu kabilah untuk berdakwah. Ketika itu Abu Lahab mengetahuinya. Secara diam-­diam dia mengikuti Rasulullah SAW. Setelah sampai di kabilah itu Rasulullah SAW menyeru kepada mereka:

“Wahai Bani Fulan, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian. Aku menyeru kalian supaya menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apa pun. Kalian percayai aku dan lindungi aku sehingga aku datang melaksanakan tugas yang diberikan Allah kepadaku.”

Tidak lama setelah itu, Abu Lahab segera berkata:

“Hai Bani Fulan, orang ini menginginkan agar kalian meninggalkan Lata dan Uzza, dan sekutu-sekutu kalian dari golongan Jin dan Bani Malik bin Aqmas untuk mengikuti bid'ah dan kesepakatan yang dibawanya. Karena itu, janganlah kalian dengarkan dan jangan kalian ikuti dia.”

Inilah salah contoh tipu daya Abu Lahab terhadap dakwah Islam dan Rasulullah SAW.

Ilustrasi di atas menggambarkan istri Abu Lahab

yang sedang menaruh duri

di jalan yang biasa dilalui oleh Rasulullah SAW

 

Dalam hal perbuatan yang zalim ini, istri Abu Lahab yaitu Ummu jamil yang bernama asli Arwa binti Harb bin Umayyah, saudara perempuan Abu Sufyan, selalu membantunya. Dia juga melakukan perbuatan zalim kepada Rasulullah. Misalnya, dia selalu membawa duri dan meletakkannya di jalan yang biasa dilalui oleh Rasulullah SAW.

Karena kebencian Abu Lahab dan istrinya kepada dakwah Rasullah SAW, mereka tidak pernah berhenti memfitnah, menyakiti, dan mencelakakan Rasulullah SAW. Kisah Abu Lahab dan istrinya diabadikan oleh Allah SWT dalam AI-Qur'an yaitu Surah AI-Lahab. Ayat tersebut menerangkan tentang Abu Lahab dan istrinya sebagai orang yang melakukan perbuatan sia-sia dan tercela, di akhirat kelak akan dimasukkan ke dalam api neraka.

  1. Kisah Abu Jahal

Sama halnya dengan Abu Lahab, Abu Jahal juga salah satu paman Rasulullah SAW. Nama asli Abu Jahal adalah Amr bin Hisyam bin Al­Mugirah Al-Quraisyi. Perasaan iri dan dengkinya kepada Rasulullah membuat Abu Jahal berusaha untuk menghalangi dakwahnya dengan berbagai cara keji. Kebenciannya kepada Rasulullah SAW Berta fitnah dan kejahatan yang dilakukannya melebihi apa yang dilakukan oleh Abu Lahab dan istrinya.

Melihat agama Islam semakin tersebar lugs, Abu Mahal berkata kepada kaum kafir Quraisy pada suatu perhimpunan.

“Hai kaumku! Janganlah sekali-kali membiarkan Muhammad menyebarkan ajaran barunya dengan sesuka hati, ia telah menghina agama nenek moyang kita, dia mencela Tuhan yang kita sembah. Demi Tuhan, aku berjanji kepada kamu sekalian bahwa esok aku akan membawa batu ke Masjidil Haram untuk dilemparkan ke kepala Muhammad ketika ia sujud. Selepas itu, terserah kepada kamu semua, mau menyerahkan aku kepada keluarganya atau kamu membela aku dari ancaman kaum kerabatnya dan biarlah orang-orang Bani Hasyim bertindak apa yang mereka sukai.”

Tatkala mendengar jaminan dari Abu Jahal, maka orang yang ramai-ramai menghadiri perhimpunan itu serentak berkata kepadanya, "Demi Tuhan, kami tidak akan sekali-­kali menyerahkan engkau kepada keluarga Muhammad, teruskan niatmu." Mereka merasa bangga mendengar kata-kata yang diucapkan Abu Jahal bahwa dia akan mencelakai Muhammad, karena jika Abu Jahal berhasil mencelakai Muhammad maka hilanglah keresahan dan kesusahan yang disebabkan oleh kegiatan Rasulullah menyebarkan agama IsIam.

Ilustrasi di atas menggambarkan Abu Jahal yang merencanakan

Pembunuhan terhadap Rasulullah.

 

Keesokan harinya dengan perasaan bangga Abu jahal pun pergi ke Kakbah, tempat biasanya Rasulullah SAW melakukan salat. Dengan langkah seperti seorang ksatria, dia berjalan dengan membawa batu besar sambil diiringi oleh beberapa orang Quraisy. Dia mengajak kawan-kawannya untuk menyaksikan bagaimana nanti dia akan menghempaskan batu ke atas kepala Rasulullah SAW.

Setibanya di pekarangan Masjidil Haram, dilihatnya Rasulullah SAW baru saja sampai dan hendak mengerjakan salat. Ketika Rasulullah SAW tengah melaksanakan salat, Abu jahal berjalan dengan pelan-pelan dari arah belakang menuju ke arah Rasulullah. Dia melangkah dengan hati-hati karena takut gerakannya disadari oleh Rasulullah SAW. Dari kejauhan kawan-kawan Abu jahal memperhatikan dengan perasaan cemas bercampur gembira, dalam hati mereka berkata: "Kali ini akan musnahlah engkau hai Muhammad."

Ketika Abu jahal menghampiri Nabi Muhammad SAW dan hendak mengayunkan batu yang dipegangnya itu, tiba-tiba dia terhempas ke belakang dan batu yang dipegangnya pun jatuh ke tanah. Mukanya yang merah menjadi pucat pasi seolah-olah tidak berdarah lagi, teman-temannya pun tercengang memandanginya. Kaki Abu jahal seolah-olah terpaku ke bumi, tidak dapat melangkah walaupun hanya setapak.

Ilustrasi di atas menggambarkan Abu Jahal yang akan

melempar batu ke arah Nabi Muhammad

 

Melihat kejadian itu, teman-teman Abu jahal menariknya sebelum diketahui oleh Rasulullah SAW dan bertanya, "Apa sebenarnya yang terjadi kepadamu, hai Abu jahal? Mengapa engkau tidak menghempaskan batu itu ke kepala Muhammad ketika is sedang sujud tadi?"Abu jahal membisu tidak dapat menjawab pertanyaan kawan-kawannya. Dia masih membayangkan kejadian yang baru saja terjadi. Dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Bahkan dia sendiri tidak menyangka kejadian yang sama akan berulang pada dirinya.

Kejadian itu menimpa Abu Jahal ketika Rasulullah pergi ke rumah Abu Jahal karena mendapat laporan dari seorang Nasrani yang mengadu kepada Rasulullah bahwa Abu Jahal telah merampas hartanya. Pada waktu itu, Abu jahal tidak berani berkata apa-apa karena dipandangnya di belakang Rasulullah ada dua ekor harimau yang menjadi pengawalnya.

Tersadar dari lamunannyam, akhirnya Abu Jahal bersuara.

“Wahai sahabatku! Untuk pengetahuan kamu semua, ketika aku menghampiri Muhammad untuk menghempaskan batu di atas kepalanya, tiba-tiba muncul seekor unta yang besar hendak menendangku. Aku sangat terkejut karena belum pernah melihat unta sebesar itu seumur hidupku. Sekiranya aku teruskan niatku, niscaya matilah aku ditendang unta itu.”

Mendengar penjelasannya, rekan-rekan Abu Jahal sangat kecewa. Mereka tidak menyangka orang yang selama ini gagah berani tidak dapat membunuh Nabi bahkan tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka pun berkata dengan perasaan heran,

“Ya Abu Jahal, semasa engkau menghampiri Muhammad tadi, kami memperhatikan engkau dari jauh tetapi kami tidak melihat unta yang engkau katakan itu, malah bayangannya pun tidak ada.”

Sejak kejadian ini, teman-teman Abu jahal mulai tidak percaya kepadanya dan tidak lagi menghiraukan perkataannya.

  1. Kisah Musailamah Al-Kazab

Musailamah seorang penyair ulung dari Bani Hanifah. Nama aslinya adalah Maslama: Musailamah hidup di Yamamah (kini Arab Saudi Timur). Silsilahnya selalu dikaitkan dengan nama “Habib” dan is mendapat julukan Abu Sumama. Kedudukan Musailamah di Yamamah hampir sama dengan kedudukan Nabi SAW di Madinah karena kekuasaannya yang besar dengan pengikut yang banyak.

Musailamah mengaku sebagai nabi dan menuntut penduduk Madinah mengakui kenabiannya. la pernah mengusulkan kepada Nabi Muhammad SAW agar mengakui kenabiannya dan membagi kekuasaan antara mereka berdua, serta memberikan kekuasaannya kepada Musailamah sesudah beliau wafat.

Kepada masyarakat golongannya, ia bersajak dan menggunakan kata-kata dengan mencoba meniru Al-Qur'an. Musailamah meng­halalkan minuman keras, perzinaan, membebaskan kaumnya dari beribadah, serta hanya mewajibkan salat tiga kali sehari dan bukan lima kali sehari.

Musailamah pernah mengirimkan surat kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyatakan bahwa ia juga seorang nabi. la mengusul­kan agar separuh bumi diberikan kepadanya dan separuh lainnya untuk kaum Quraisy. Setelah surat itu dibaca oleh Rasulullah SAW, ia menatap kedua orang utusan Musailamah dan hendak memberi­kan kesan kepadanya bahwa ia akan menyuruh mereka dibunuh, sekiranya tidak ada aturan yang melarang membunuh mereka dan memerintahkan supaya menjamin keselamatannya. Kemudian Nabi Muhammad SAW membalas surat Musailamah dengan mengatakan bahwa ia sudah mengerti isi suratnya yang penuh dusta, sebab bumi adalah kepunyaan Allah SWT yang akan diwariskan kepada hamba-hamba-Nya yang saleh.

Setelah Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar Sidiq r.a. mengutus panglima Khalid bin Walid untuk menekan gerakan Musailamah dan para pengikutnya di Yamamah. Pada awalnya, Musailamah dan para pengikutnya dapat mengalahkan pasukan Islam dan menekan mereka sampai wilayah perbatasan, tetapi Setelah melalui pertempuran yang seru dan kejelian Khalid bin Walid, pasukan Islam dapat melumpuhkan perlawanan Musailamah dengan jumlah korban yang sangat besar.

Ilustrasi di atas menggambarkan pertempuran antara pasukan

Khalid bin Walid dengan pasukan Musailamah Al-Kazab

Dalam pertempuran ini Musailamah Al-Kazab terbunuh dan tempat kematiannya dikenal dengan sebutan “Taman Kematian”. Di pihak kaum muslimin wafat sekitar 700 syuhada. Di antara mereka terdapat sahabat Nabi Muhammad SAW dan para penghafal Al-Qur'an.

                  

BAB III METODE PENELITIAN

    1. Seting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Nagaleah Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada  di luar kota sekitar 60 km dari kota Kabupaten. SDN Nagaleah Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang kurang lengkap dengan adanya Perpustakaan yang kurang memadahi, ruang guru, ruang belajar dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 10 orang Guru terdiri dari 9 guru PNS dan 4 guru PHL serta 1 PNS Tenaga Kependidikan.

    1. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas VI SDN Nagaleah, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 9, yang terdiri dari 6 siswa laki – laki dan 3 siswa perempuan.

    1. Prosedur Penelitian

Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan September sampai dengan Nopember 2016. Penelitian ini pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab diajarkan.Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan. Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.

  1. Siklus I

Pada siklus ini membahas Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

  1. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan perencanaan tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.

  1. Tahap pelaksanaan

Pada tahap  ini dilakukan :

  1. Guru menjelaskan materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab secara klasikal.
  2. Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing–masing kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian LKS dan siswa diminta untuk mempelajari LKS.
  3. Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan sesuai dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja kelompok siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
  1. Tahap Observasi

Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar siswa.

  1. Tahap Refleksi

Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I dan menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.  Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :

  1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 75 %.
  2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.
  1. Siklus II

Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan dalam merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap   siklus I.

    1. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam PTK ini yaitu :

    1. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang

kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.

b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.

Instrumen yang digunakan pada Penelitian  Tindakan Kelas ini terdiri dari:

  1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar siswa.
  2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
  3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh Guru.
    1. Teknik Analisa Data

Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif, seperti berikut ini :

1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan

 Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab dengan menggunakan pembelajaran Kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 75.

Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 75 ini jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing – masing di hitung dengan rumus, menurut Arikunto (2012: 24) sebagai berikut:

P=FN x 100%

Dimana :         P = Prosentase

                                                F = frekuensi tiap aktifitas

                                                N = Jumlah seluruh aktifitas

 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Deskripsi kondisi Awal

            1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode ceramah pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

    1. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Selasa 8 september 2016 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

 Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi ceramah, (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

    1. Observasi

Partisipasi siswa Kelas VI SDN Nagaleah ada peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan model pembelajaran menggunakan Strategi ceramah. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VI SDN Nagaleah dalam kegiatan belajar mengajar Sejarah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal tidak dengan penerapan Strategi ceramah dengan jumlah 9 terdapat 5 siswa atau 55,5 % yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 4 Siswa atau 44,5% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata sebesar 71,7. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

            Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal

No

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

1

Muamar

75

Tuntas

2

Almasayah

60

Tidak Tuntas

3

Milah

75

Tuntas

4

Junaidi

70

Tidak Tuntas

5

Radid

80

Tuntas

6

Sarkani

60

Tidak Tuntas

7

Ulandari

75

Tuntas

8

Salasiah

80

Tuntas

9

Pahrul

70

Tidak Tuntas

 

Jumlah

645

 

 

Rata-rata

71,7

 

 

Ketuntasan Klasikal

55,5%

 

 

    1. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab dengan menerapkan Strategi ceramah ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata sebesar 71,7 dan secara klasikal sebesar 55,5%. Hal ini masih jauh dari harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada materi bahan Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran,  seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

           Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk masalah yang pertama peneliti membentuk kelompok. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1

         1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

    1. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa 20 September 2016 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 50 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 10 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

 Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi siswa dalam 2 kelompok dan setiapkelompok terdiri dari 4-5 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan. Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

    1. Observasi
      1. Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VI SDN Nagaleah ada peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada siklus I, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu meningkatkan hasil belajarnya.

Partisipasi siswa Kelas VI SDN Nagaleah dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Sejarah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan penerapan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah siswa 9 orang, terdapat 7 siswa atau 77,8% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 22,2% yang tidak tuntas, dengan nilai rata-rata 77,8. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.

            Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I

 

No

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

1

Muamar

80

Tuntas

2

Almasayah

65

Tidak Tuntas

3

Milah

80

Tuntas

4

Junaidi

75

Tuntas

5

Radid

90

Tuntas

6

Sarkani

65

Tidak Tuntas

7

Ulandari

80

Tuntas

8

Salasiah

90

Tuntas

9

Pahrul

75

Tuntas

 

Jumlah

700

 

 

Rata-rata

77,8

 

 

Ketuntasan Klasikal

77,8%

 

 

      1. Aktifitas Siswa

Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama kegiatan belajar yang menerapkan model Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab pada siklus 1 adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.

Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang mereka jalani dengan menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) digunakan angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran selesai. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan rangkuman hasil angket tentang tanggapan 31 siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan selama kegiatan pembelajaran materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab, siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas, maupun cara penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa memperoleh manfaat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner).

Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe   

             Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

No.

Uraian

Tanggapan Siswa

Senang

Tidak Senang

F

%

F

%

1.

Bagaimana perasaan kamu selama mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?

8

88,8

1

11,2

 

 

Senang

Tidak Senang

 

 

F

%

F

%

2.

Bagaimana perasaan kamu terhadap :

  1. Materi pelajaran
  2. Lembar kerja siswa (LKS)
  3. Suasana Belajar di Kelas
  4. Cara penyajian materi oleh guru

 

9

8

8

9

 

100

88,8

88,8

100

 

0

1

1

0

 

0

11,2

11,2

0

 

 

Mudah

Sulit

 

 

F

%

F

%

3.

Bagaimana pendapat kamu Mengikuti pembelajaran ini

8

88,8

1

11,2

 

 

Bermanfaat

Tidak

Bermanfaat

 

 

F

%

F

%

4.

Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?

9

100

0

0

 

 

Baru

Tidak Baru

 

 

F

%

F

%

5.

Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?

9

100

0

0

 

 

Ya

Tidak

 

 

F

%

F

%

6.

Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang lain menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)?

9

88,8

1

11,2

 

Keterangan : F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran  

     Menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know,

     Learner)

                                    N=Jumlah: 9 orang

      1. Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran  kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dalam materi pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab pada siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

  Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan  Strategi KWL (Know,

                Want to know, Learner)

No.

Aspek yang diamati

Skor pengamatan

RPP I

Keterangan

1.

2.

3.

4.

Pesiapan

Pelaksanaan

Pengelolaan Kelas

Suasana Kelas

3,0

2,5

2,5

3,0

Baik

Baik

Baik

Baik

Rata – Rata

2,75

Baik

Keterangan :

0          -           1,49     =          kurang baik

1,5       -           2,49     =          Cukup

2,5       -           3,49     =          Baik

3,5       -           4,0       =          Sangat Baik

  1. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

           Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

3. Deskripsi siklus II

         1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode Pembelajaran Tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan memperbaiki kekurangan pada siklus I pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Disamping itu guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer mendiskusikan lembar observasi.

        2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa 11 Oktober 2016 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB.Kegiatan pembelajaran yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan  penutup sebesar 20 menit.

Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu (1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking berupa menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan icebreaking yang dilakukan guru.

 Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan. Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), pertama-tama guru membagi siswa dalam 3 kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 orang siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu, selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa. Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi dan diberi penguatan.

Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran dengan strategi Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), (2) siswa melakukan kilas balik tentang pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.

          1. Observasi
  1. Hasil Belajar Siswa

Partisipasi siswa Kelas VI SDN Nagaleah ada peningkatan dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.

Partisipasi siswa Kelas VI SDN Nagaleah dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Sejarah. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dengan jumlah 9 siswa, terdapat 9 siswa atau  100% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 0 Siswa atau 0% yang tidak tuntas dan nilai rata-rata sebesar 85,0. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah ini.

Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II

No

Nama Siswa

Nilai

Keterangan

1

Muamar

85

Tuntas

2

Almasayah

75

Tuntas

3

Milah

85

Tuntas

4

Junaidi

80

Tuntas

5

Radid

100

Tuntas

6

Sarkani

75

Tuntas

7

Ulandari

85

Tuntas

8

Salasiah

100

Tuntas

9

Pahrul

80

Tuntas

 

Jumlah

765

 

 

Rata-rata

85

 

 

Ketuntasan Klasikal

100%

 

 

             Keterangan :

              F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe  

                   Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

              N = Jumlah: 9 orang

  1. Aktifitas Guru

Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) ditunjukan pada tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dalam materi pelajaran Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab pada siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan

             Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

No.

Aspek yang diamati

Skor pengamatan

Siklus II

Keterangan

1.

2.

3.

4.

Pesiapan

Pelaksanaan

Pengelolaan Kelas

Suasana Kelas

3,15

2,75

2,75

3,0

Baik

Baik

Baik

Baik

Rata – Rata

3,115

Baik

Keterangan :

0          -           1,49     =          kurang baik

1,5       -           2,49     =          Cukup

2,5       -           3,49     =          Baik

3,5       -           4,0       =          Sangat Baik

  1. Refleksi

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab  dengan menerapkan model pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab.

Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.

Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut di atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh pengamat.

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal siswa Kelas VI SDN Nagaleah untuk Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab dengan model pembelajaran mengunakan Strategi ceramah diperoleh nilai rata – rata kondisi awal sebesar 71,7 dengan nilai tertinggi adalah 80 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 60 terdapat 2 orang dengan ketentusan belajar 55,5% dan yang tidak tuntas 44,5%.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas VI SDN Nagaleah pada siklus 1 untuk Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab dengan model pembelajaran, Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) diperoleh nilai rata – rata siklus 1 sebesar 77,8 dengan nilai tertinggi adalah 90 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 65 terdapat 2 orang dengan ketentusan belajar 77,8% dan yang tidak tuntas 22,2%.

Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab sub (3) Kerja Sama di Lingkungan Kelurahan/Desa diperoleh nilai rata – rata siklus II sebesar 85,0 dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 75 terdapat 2 orang dengan ketuntasan belajar 100% dan yang tidak tuntas 0%. Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I maupun pada siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan siswa tersebut pada dasarnya tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah.

Berdasarkan data hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan hasil belajar siswa Kelas VI SDN Nagaleah tahun pelajaran 2016/2017 menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner).

2.  Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab menurut penilaian pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa:  mendengar dan memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok, bekerja dengan menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi, memperesentasikan hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari guru.

Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi. Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso (dalam anam, 2000:50) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan kelompok.

3. Pembelajaran Strategi KWL (Know, Want to know, Learner)

        Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori baik untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) pada Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazabl. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa guru berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus kreatif dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan. Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam Nur dan Wikandari 1998). Kemampuan seorang guru sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien.

4.Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Strategi KWL (Know,

    Want to know, Learner)

        Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang diterapkan oleh peneliti menunjukan bahwa siswa merasa senang terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut siswa, dengan model pembelajaran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) mereka lebih mudah memahami materi pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa tercipta semakin baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) disebabkan suasana belajar dikelas yang agak ribut.

        Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner). Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), dan siswa merasa bahwa model pembelajaran kooperatif menggunakan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) bermanfaat bagi mereka, karena mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat mudah diingat.

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

                 Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model pembelajaran kooperatiftipe Strategi KWL (Know, Want to know, Learner), maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Penggunaan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) dapat meningkatkan hasil belajar Materi Kisah Abu Lahab, Abu Jahal, dan Musailamah Al-Kazab Siswa Kelas VI  SDN Nagaleah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan saran–saran, yaitu:

  1. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar kelas.
  2. Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) disarankan untuk membikin Strategi KWL (Know, Want to know, Learner) yang lebih menarik dan bervariasi.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia

 

Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

               Aksara

 

Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional.

                   Jakarta: Depdiknas

 

--------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas

 

--------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

                   Jakarta: Depdiknas

 

-------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.

                  Jakarta: Depdiknas

 

-------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang  

                  Pendidikan. Jakarta: Depdikbud

 

Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press.

 

Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

               Kemdiknas

 

-------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif   

                Kreatif Efektif dan Menyenangkan.  Jakarta: Kemdiknas

 

Ngalim, Purwanto.  2008.  Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT

               Remaja Rosda Karya

 

Ngalim, Purwanto.  2003.  Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

              Bandung:PT Remaja Rosda Karya

 

Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

 

Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe Strategi Kwl (Know, Want

             To Know, Learner). Surakarta: Tiga Serangkai

 

 

 

 

 




Write a Facebook Comment

Komentar dari Facebook

View all comments

Write a comment